Kamis, 02 November 2017

SEJARAH NYOBOK

PENGERTIAN

Nyobok adalah salah satu cabang teknik memancing ikan (nila/tilapia/mujair) dengan cara memasukan sebagian badan ke dalam air waduk dengan cara berjalan dari pinggir waduk/danau/rawa hingga mencapai titik spot yg diinginkan, kemudian memancing menggunakan umpan lumut.

SEJARAH

Sebelum membahas sejarah mancing nyobok mari kita ulas teknik memancing ikan di waduk diera sebelumnya sekitar tahun '85 semenjak waduk gajah mungkur dan waduk kedung ombo mulai beroperasi para pemancing masih menggunakan cara yang masih sangat tradisional yaitu dengan memancing di pinggir waduk atau sungai, menggunakan bambu sebagai joran, senar menggunakan senar layang2, kenur, nylon, dan kail menggunakan peniti/besi yang di buat secara manual. Umpan yang di pakaipun masih sangat alami diantaranya menggunakan cacing (fosfor, merah, bayem), pelet, jangkrik, laron, cicak, dan bahkan menggunakan kotoran manusia.
Sejarah penggunaan lumut sebagai umpan untuk memancing berasal dari pengamatan para pemancing yang melihat banyak ikan2 di dalam kolam maupun waduk terlihat memakan tumbuhan alami waduk yaitu lumut yang menempel pada bebatuan atau di areal persawahan dipinggir waduk yang tergenang akibat meningginya debit air, ikan terlihat berkumpul menyedot dan saling berebut lumut.

Pada mulanya para pemancing mencoba mengambil lumut didalam air dengan kayu dan disimpan dalam wadah kecil kemudian di jadikan umpan, setelah di coba ternyata hasilnya mendapatkan strike ikan banyak walaupun hanya ikan kecil-kecil, kemudian para pemancing mencoba memancing umpan lumut dengan joran kalar/casting untuk mencapai tengah waduk dengan harapan mendapatkan strike ikan babon/induk tapi hasilnya nol dikarenakan lumut akan hancur di atas air apabila dilempar terlalu kencang selain itu titik spot juga tidak bisa sama dengan lemparan sebelumnya sehingga lumut justru tidak bisa berkumpul di satu titik.

Para Pemancing tetap berusaha menggunakan lumut sebagai umpan namun memakai joran tegek dengan panjang 4.5m hingga 6m untuk memancing dari pinggir waduk. Hasil yang di dapat ternyata sangat memuaskan mendapat strike ikan yang besar2 namun masih terdapat masalah yaitu dengan tegek panjang mancing di pinggir waduk sangat berat dan menguras tenaga, akhirnya para pemancing mencoba kembali memancing dengan tegek namun dengan teknik nyobok masuk kedalam air dan perjuangan para pemancing terjawab dengan nyobok menggunakan tegek panjang adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk memancing menggunakan umpan lumut, dan sejarah mancing Nyobok pun di mulai.
Setelah itu baru kemudian muncul peralatan Nyobok seperti :
1. Cobokan Stainless ( Stan pancing )
2. Ember Lumut
3. Karamba Ikan
4. Topi
5. Sepatu Nyobok
6. Kambangan anti badai, dll

2 komentar: